KH Hasyim Asyari; Pejuang Kemerdekaan

Tanpa sengaja, ketika saya berkunjung ke kediaman Almukarram Bapak K.H.A. Muhith Muzadi di Jember, saya diberi naskah fotokopi karangan asli Sayyid Muhammad Asad Syihab (cetakan Bairut) yang judulnya sangat menarik, Al-Allaamah Muhammad Hasyim Asy’ar waadli’u Labinati Istiqlaali Indonesia. Terjemahan harfiahnya kira-kira Mahakiai Muhammad Hasyim Asy-ari Peletak Batu pertama Kemerdekaan Indonesia! Baru mengetahui bahwa naskah itu tentang Hadiratusseikh K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari, belum lagi membacanya, saya sudah tertarik ingin menerjemahkannya. Apalagi buku itu ditulis oleh “orang asing” dalam bahasa Arab.

Read More

Hadlratussyeikh memang termasuk idola saya. Bagi saya Hadlratussyeikh memang lain. Betul-betul Mahakiai (Al-Allaamal) menurut Sayyid Muhammad Asad Syihab, Saya selama ini lebih mengenal Hadlratussyiekh lewat tulisan-tulisan beliau sendiri dari penuturan para kiai yang menangi beliau.

Risalah kecil Sayyid Muhammad Asad Syihab ini bagi saya sendiri mungkin meneguhkan atau melengkapi gambaran saya tentang Hadlratussyeikh: seorang Mahakiai dalam arti yang sebenarnya sekaligus pejuang bangsa. Tidak hanya memiliki kedalaman ilmu dan tanggung jawab pengamalan serta penyebarannya, namun juga keluasan wawasan dan pandangan yang hampir tak dimiliki oleh sembarang kiai. Jadi wajar apabila para kiai di Indonesia menghormatinya sebagai Rais Akbar mereka satu-satunya. Hampir semua kiai, terutama di kalangan jam’iyah Nahdlatul Ulama kesawaban ilmu atau ajarannya. Maka jika orang mengitlakkan sebutan “Hadlratussyeikh”, yang dimaksud tidak lain adalah beliau.

Adapun Sayyid Muhammad Asad Syihab, penulis risalah ini yang masih termasuk kakek Dr. Quraisy Syihab dan Dr. Alwi Syihab-adalah seorang wartawan di masa perjuangan kemerdekaan dan penulis yang produktif. Beliau menulis banyak biografi para tokoh pahlawan dan pejuang Indonesia. Meskipun dalam bentuk risalah-risalah kecil, proses penulisan beliau tentang tokoh-tokoh itu tidak sesederhana yang mungkin diduga orang, Seperti dalam menulis risalah tentang Hadlratussyeikh ini. beliau memerlukan tinggal di Pesantren Tebu Ireng beberapa lama dan mengadakan beberapa kali wawancara baik dengan Hadlratussyeikh sendiri maupun dengan lainnya.

Saya memberanikan diri menerjemahkan tulisan Sayyid Muhammad Asad tentang Hadlratussyeikh ini dengan harapan, di samping tabarrukan, agar para kiai masa kini khususnya dan santri pada umumnya sedikit banyak mengetahui atau-bagi yang sudah mengenalnya mengenang kembali peri kehidupan Rais Akbar Mahaguru mereka. Rahimahullah.

Dalam buku yang saya terjemahkan ini, edisi aslinya yang berbahasa Arab dilampirkan, agar apabila ada ke salahan atau penerjemahannya kurang tepat pembaca dapat merujuk kepadanya dan mengenal yang sebenarnya. Syukur sudi memberitahukan dan menegur untuk perbaikan dan penyempurnaan pada cetakan berikutnya. Semoga Allah meridlai dan bermanfaatlah adanya.

Jumadil Awal, 1415 M.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *