Islam is the Fastest-Growing Religion in the World

seminar cadar fastest-growing religion

DINUN.ID Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur Prof. M. Masud Said, Ph.D menyampaiakan temuan bahwa “Islam is the most fastest-growing religion in the world”. Fakta ini didukung dengan percepatan konversi agama di dunia, terutama negara-negara eropa. Pesan tersebut di sampaikan saat rangkaian Dies Natalis ke-39 UNISMA dalam kegiatan Seminar Nasional Kontroversi Cadar, Antara Syariah dan Budaya.

Read More

Prof. M. Masud Said, Ph.D menyampaikan temuan bahwa “Islam is the most accelerating/fastest-growing religion in the world, dengan permisalan sederhana. Kalau bapak ibu ke Belanda kemudian bertanya apa agama yang paling pesat perkembangannya kepada kementrian dalam negeri (Belanda). Maka jawabannya adalah Islam, di Inggris juga demikian, di Amerika dan di negara-negara eropa lainnya”

Agenda yang merupakan kolaborasi dengan Tim Harlah Universitas Islam Malang ke-39 tersebut berlangsung ramai. Tercatat peserta yang mendaftar mencapai 470, sehingga Hall Usman Mansur berjejal peserta yang sebagian besar berasal dari mahasiswa dari berbagai Universitas di Malang Raya dan Kediri, maupun berbagai kelompok masyarakat. Di antara kemompok masyarakat yang mendaftar adalah wisausaha, pengasuh pondok pesantren, sekolah, pengurus harian organisasi baik di lingkungan NU maupun non-NU.

Dalam pidatonya, alumni Flinders University ini menguatan bahwa temuan ini (red percepatan konversi muslim) memberi makna bahwa nilai-nilai Islam secara saintifik lambat laun akan terbukti. Kalau manusia ingin memperoleh kesejahteraan, kesejatian, dan kebernaran yang hakiki maka Islam menjadi jawabannya. Argumentasi ini didukung fakta sejarah bahwa Ulama dan Ilmuwan Islam turut berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Fakta bahwa Islam adalah agama dengan percepatan jumlah pemeluk terbesar di dunia ini tentu menjadi energi bagi DINUN untuk terus berkontribusi dan memperkenalkan Islam Wasathiyah kepada warga muslim di seluruh belahan dunia.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Rektor Unisma yang diwakili oleh Dekan FAI Unisma dan dilanjutkan Seminar Kontroversi Cadar ini dilanjutkan dengan Pemateri yang sudah dijadwalkan sebelumnya. 3 Pemateri itu yakno Achmad Tohe, M.A., Ph.D., Dr. H. Syamsu Madyan, Lc, MA dan DR. Merry Fridha Tri Palupi, S.Sos., M.Si (Rep/AL/DN)

Related posts