DINUN.ID Masyarakat terutama dari kalangan Nahdliyin antusias mengikuti Zoominar “Pandemic Overview Tinjauan Agama, Sains dan Budaya”. Seminar tersebut merupakan kolabosari antara Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat (PSP2M) Universitas Brawijaya berkerjasama dengan DINUN. Seminar pada 16 Juni pukul 19.00 WIB ini dilaksanakan via Zoom, sehingga lazim disebut Zoominar.
Pembicara dari beberapa pakar, diawali dari prespektif Fisika oleh Pr. Dr. Rer. Nat Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc. Dilanjutkan oleh Guru Besar Biologi Universitas Brawijaya, Prof. Drs. H Sutiman B Sumiro, MA. Kemudian kajian antara agama dan sains oleh KH. Ulil Absor Abdalla dan diakhiri oleh dr. Syifa Mustika, Sp.D.K-GEH, FINASIM.
Prof. Agus Rubiyanto Memberikan wawasan Literasi Pandemi Covid-19 Prespektif Fisika Medis. Guru besar di bidang Ilmu Optika Terpadu dan Optoelektronika ini menyatakan bahwa Fisika medis menjadi jebatan antara ilmu fisika dan kedokteran. kontribusi Fisika dalam membantu pengembangan ilmu kedokteran sangat banyak. Kontribusi salah satunya adalah alat-alat medis, semisal Mikoskop elektron, Rontgen, USG dsb.
Prof. Sutiman menjelaskan covid dari sisi kajian Biologi dengan mengelaborasi Filsafat dan Agama. Salah satu poin penting, beliau menjelaskan bahwa virus itu adalah saudara tertua makhluk hidup. Virus adalah makhluk cerdas serta memiliki plastisitas yang tinggi, sehingga kemiliki kemampuan adaptasi yang sangat tinggi. Salah satu hikmah dari adanya virus terhadap peradaban manusia adalah peningkatan kekayaan genetik pada manusia.
Menurut Profesor Bidang Biologi Sel dan Molekuler ini, kekacauan era kini diamplifikasi oleh adanya Media Sosial. Beliau juga memberi paparan tentang kompleksitas wabah covid-19, antara komponen mikro dan komponan makro yang saling berinteraksi. Memang keadaanya ini tidak bisa disimplifikasi menjadi masalah yang linier.
dr. Syifa Mustika, Sp.D.K-GEH, FINASIM bersama timnya sedang menyusun buku pedoman hidup selama New Normal. Kini dr. Syifa juga turut kontribusi dalam proses kembalinya santri ke pondok pesantren. dr. Syifa menyanyangkan pandangan dari madhab konspirasi dan halusinasi yang simpang siur dan menurunkan kepercayaan kepada tenaga kesehatan.
Jumlah peserta yang mengikuti zoomimar pandemic overview ini mencapai 100 orang, sehingga kuota zoom pun penuh. Namun, peserta dapat lupa mengikuti via Youtube hingga mencapai 50 penonton di Youtube. Pengurus DINUN menyatakan bahwa siaran ulang diskusi ini akan di pos ulang. Sehingga dapat menyimak kembali ilmu dari pakar yang tadi malam disampaikan (AL/DN)