al-Mabadi’ al-Tarbawiyah al-Qur’aniyyah

Penulis : Dr. Mohamad Ramadan Ibrahim Syeikh Ali
Judul : al-Mabadi’ al-Tarbawiyah al-Qur’aniyyah: Dirasat Tahliliyyah li
Madmun Qissatay Sayyidina Ibrahim wa Luqman al-Hakim
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Penerbit : DINUN Library & Publishing
Harga : Rp 120,000,-

Buku ini bertujuan untuk menjelaskan prinsip-prinsip pendidikan dalam kisah Ibrahim dan Luqman sang Bijaksana, dan menganalisis isinya. Al-Quran telah mengadopsi beberapa metode dan sarana untuk memperbaiki perilaku dan membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus menjelaskan apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang. Al-Quran telah mengadopsi gaya narasi untuk menjelaskan makna yang dimaksudkan dan membimbing manusia kepada apa yang benar. Di antara kisah-kisah tersebut adalah kisah Ibrahim bersama ayah dan kaumnya, juga kisah Luqman sang Bijaksana dan nasihatnya kepada putranya. Ia juga bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara prinsip-prinsip pendidikan melalui analisis teks-teks Al-Quran.

Read More

Dalam penulisan buku ini, saya mengandalkan metode analisis isi. Ini dianggap sebagai salah satu pendekatan modern yang disetujui, karena mengandung serangkaian karakteristik dan fitur yang membedakannya dari pendekatan lain yang disetujui. Telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk menganalisis konten sebenarnya dari fenomena perilaku. Yang membedakan dengan metode analisis isi adalah Penulis tidak perlu menghubungi subjek untuk melakukan eksperimen atau wawancara, sebagaimana metode analisis yang dikenal dengan istilah: dekonstruksi dan fragmentasi, yang dimaksud di sini adalah dekonstruksi mental terhadap seluruh komponen dan unsur subjek. Penulis mengartikan asas pendidikan adalah segala sesuatu yang terjadi dalam diri, jiwa dan persepsi seseorang ketika ia mengamalkan akhlak Al-Qur’an dan khutbah-khutbah serta hikmah yang terkandung di dalamnya, untuk mengatasi konflik-konflik kejiwaan. Ini adalah transisi evolusi dari satu hal ke hal lainnya.

Penulis juga menyimpulkan bahwa setiap kejadian baru merupakan pergulatan tiga kekuatan (kekuatan Tuhan, kekuatan setan, dan kekuatan hawa nafsu) dan ketiga kekuatan ini terus menerus bergelut sejak awal penciptaan hingga datangnya Hari Kiamat. Oleh karena itu, kita menemukan pergulatan terus-menerus antara yang benar dan yang salah.

Related posts